DENDANG CINTA SANG SUFI
Banyak orang yang bertutur dan berkisah tentang cinta. Ada yang mengatakan bahwa cinta berawal dari pandangan mata dan menumbuhkan rasa yang begitu indah. Ada juga yabg menyatakan bahwa cinta adalah term yang berarti gejolak jiwa dan perasaan yang menggelora tatkala disaput oleh kerinduan,serta hasrat kuat untuk bersua dengan yang dicinta. Jika cinta bersemi dan tertanam kokoh di relung kalbu, maka kerinduan, kasih sayang, kebahagiaan kerap menjadi senyum indah yang senantiasa menghias wajah.
Sementara itu, Imam Al-Qusyairi dalam kitabnya “Risalah Al-Qusyairiyyah” menulis bahwa cinta yang dalam bahasa Arab berarti mahabbah bahwa kata hubbu (cinta) diambil dari kata al-habbu sebagai bentuk plural dari kata habba(biji), sedangkan bijji hati merupakan sesuatu yang berada dan menetap dalam hati.
Esensi cinta sejati yang mampu memberikan pesona keabadian adalah cinta kepada Allah, Tuhan Yang Penuh dengan Cinta. Cinta kepada Allah (mahabbah) adalah cinta kepada Sang Kekasih yang ditandai dengan tiga ciri utama, yaitu memiliki kepatuhan kepada-Nya selaku kekasih sejati yang disertai dengan membenci segala bentuk sikap yang melawan kepada-Nya, menyerahkan totalitas diri kepada Yang Dikasihi, dan mengosongkan hati dari segala hal kecuali Dia Yang Dikasihi. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.”( QS.Maryam:96)
Sya’ir cinta Rabi’ah Al-Adawiyah
“ Aku cinta kepada-Mu dengan dua cinta
Cinta asmara dan cinta haq buat-Mu
Cinta asmaraku……
Ialah sibuk dengan-Mu
Dan melupakan yang lain
Adpun cinta yang haq….
Yaitu Kau singkapkan tabir penutupku
Hingga aku bisa melihat-Mu”
“Hai Kasih buah hatiku, tiada cinta selain-Mu
Anugerahilah ampun pada pembuat dosa yang datang kehadiratmu ini
Wahai harapanku,
Wahai kebahagianku, hai kesenanganku..
Hatiku telah enggan untuk mencintai selain-Mu..”
“Kucinta Engkau lantaran aku cinta
Lantaran Engkau patut dicintai
Cintakulah yang membuat rindu pada-Mu
Demi cinta suci ini
Bukalah tabir penutup tatapan sembahku
Janganlah Kau puji aku lantaran itu
Bagi-Mu segala puji itu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak mengirim spam